Assalamualaikum sahabat blogger. postingan kali ini hanya ingin mengutarakan dan mengklarifikasi terkait salah satu profesi yang sangat mulia yaitu "GURU". rekan-rekan tentu tahu seorang guru bekerja memberikan jasa mendidik anak didiknya agar menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. mengurus puluhan bahkan ratusan siswa dari berbagai karakter. nah disini saya mau mengklarifikasi terkait opini yang menyatakan bahwa pekerjaan sebagai guru itu sangat mudah. semoga dengan postingan ini kita sadar bahwa tugas menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah sehingga para Guru yang ada di seluruh Indonesia di hormati dengan baik.
maaf kalau artikelnya sedikit rancu, gak sempet editing lagi ... hehe
“GURU” Pekerjaan yang
Mudah?
Ada yang bilang pekerjaan seorang guru itu sangatlah mudah
bahkan bisa sambil selfie atau swafoto ketika bekerja, jadi pantas gaji guru
kecil. Benarkah demikian? Geli rasanya mendengar ungkapan seperti itu, mungkin
sebagian masyarakat yang tak tahu jauh lebih dalam bagaimana profesi seorang
guru akan setuju dengan statment tersebut, namun saya yang bergerak dibidang
pendidikan dan menjadi salah satu yang menjalani profesi tersebut sangat riskan
mendengarnya. Pada kenyataannya, menjadi seorang guru tidaklah sesimpel apa
yang dilihat, tidak semudah apa yang diargumenkan masyarakat, dan tidak
semenyenangkan apa yang orang pikirkan. Lalu mengapa semua yang orang katakan
seakan benar adanya? Itu berarti guru yang ditemui adalah guru yang bekerja
dengan ikhlas, kompeten, profesional, dan tentunya menyenangi profesinya
sebagai seorang guru, sehingga hari-harinya dalam mendidik terasa begitu
ringan.
Syarat menjadi
seorang guru
Bila dilihat dari pekerjaan yang dilakukannya, sepertinya
semua orang bisa menjadi guru, namun tidak serta merta begitu saja masuk ke
sekolah dan mengajar para siswa disekolah. Tentunya menjadi seorang guru
memiliki syarat khusus yang harus dipenuhi dalam waktu yang cukup lama juga.
Pertama, menjadi seorang guru tentu haruslah atas dasar kemauan sendiri dan
berkeinginan untuk mendedikasikan diri terhadap dunia pendidikan, jangan sampai
menjadi seorang guru merupakan pilihan terakhir dalam mengambil jurusan ketika
kuliah, atau karena belum mendapat pekerjaan dan atas dasar keinginan orang
tua.
Kedua, dalam hal pendidikan, seorang guru merupakan alumni
dari jurusan pendidikan baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta atau
telah menyandang gelar S.Pd.. Mengapa demikian, karena dijurusan tersebut tidak
hanya materi bidang namun materi – materi pendidikan juga diajarkan, seperti
psikologi pendidikan, perkembangan peserta didik, strategi pembelajaran,
perencanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, belajar dan pembelajaran yang
mana semuanya menyangkut hal-hal yang harus dipersiapkan seorang guru ketika
mengajar di kelas dan memanagemen kelas beserta para siswanya.
Ketiga, dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen BAB IV Pasal 10 menyebutkan bahwa seorang guru harus memiliki
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi
kepribadian, yang mana tentunya keempat kompetensi ini diajarkan selama program
sarjana dan juga program khusus profesi kependidikan
Keempat, masih dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen BAB IV Pasal 11 menyebutkan bahwa seorang guru harus
tersertifikasi yang dibuktikan dengan sertifikat kependidikan. Sertifikat ini
diperoleh melalui program profesi guru yang diselenggarakan oleh Lembaga
Penyelenggara Tenaga Kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh
pemerintah.
Apa Saja Tugas Guru
di Sekolah?
Seorang guru memang memiliki tugas utama dalam memberikan
ilmu kepada para siswanya, namun jauh dari itu, seorang guru juga harus mampu
mendidik setiap siswa bukan dari sisi akademiknya saja tetapi dari kepribadian
serta kemampuan-kemampuan yang dimiliki setiap siswa. Beberapa hal poin yang
menjadi tugas seorang guru di sekolah diluar jam mengajar yakni:
1.
Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran
Seorang guru dalam memberikan materi tentu
tidak serta merta begitu saja masuk ke dalam kelas dan memberikan apa yang
tercantum di buku pelajaran, semua itu harus dilakukan dengan terlebih dahulu
memperhatikan kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah serta memiliki
perencanaan yang matang agar Kegiatan Belajar Mengajar bisa berjalan dengan
baik dan materi yang disampaikan bisa dipahami dengan baik oleh setiap siswa.
perencanaan ini yang nantinya disusun sebagai perangkat pembelajaran yang mana
biasanya harus sudah dipersiapkan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Lalu apa
saja perangkat yang harus dipersiapkan oleh seorang guru untuk KBM dalam satu
tahun pelajaran?
a.
Kalender Akademik
Seorang guru tentu harus memiliki kalender akademik sekolahnya. Biasanya
kalender akademik memang sudah disiapkan oleh dinas pendidikan provinsi atau
sekolah tempat guru tersebut mengajar. Tujuannya agar setiap guru bisa menyusun
recana dan strategi agar seluruh materi yang ada tersampaikan sesuai dengan
jumlah pertemuan yang ada dalam tahun ajara tersebut.
b.
Silabus
Perangkat utama yang menjadi batasan seorang guru dalam memberikan
materi. Guru harus mengkaji bahkan membuat silabus berdasarkan Kompetensi Dasar
sebagai gambaran kasar dari proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam
satu tahun ajaran. (cek contoh silabus untuk melihat hal apa saja yang dikaji
dan dibuat seorang guru dalam silabus)
c.
Program Tahunan dan Program Semester
Program tahunan merupakan rangkaian pembagian waktu untuk setiap
kompetensi dasarnya selama satu tahun ajaran berdasarkan jam efektif mengajar.
Sementara program semester merupakan pembagian waktu untuk setiap Kompetensi
dasar dalam satu semester tidak hanya jam efektif tetapi juga jam tidak
efektifnya. Disini seorang guru harus menyusun setiap kompetensi dasar menjadi
beberapa pertemuan yang tentunya setiap kompetensi memiliki jumlah pertemua
berbeda, memasukan jam tidak efektif dan alasan atau kegiatan di jam tidak
efektif tersebut, memasukan waktu untuk pelaksanaan ulangan haria, remedial,
ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
d.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Seorang guru harus memiliki perencanaan yang matang dalam memberikan
pengajaran di setiap materinya. Didunia pendidikan khususnya lembaga pendidikan
seperti sekolah, perencanaan dalam pembelajaran sudah di atur dalam
Undang-undang yang tentunya harus diikuti oleh setiap pelaku pendidikan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disusun berdasarkan sistematis
yang tertera dalam undang-undang. RPP dibuat untuk setiap kali pertemuan dan
setiap indikator pada setiap kompetensi dasarnya. Misal di kelas X untuk mata
pelajaran matematika kurikulum 2013 ada 10 kompetensi dasar yang harus
disampaikan. Setiap kompetensi dasar harus di susun menjadi beberapa indikator
pencapaian kompetensi misal 6 indikator, maka guru tersebut harus membuat 6 RPP
yang mendukung ketercapaian indikator kompetensi tersebut. Bisa jadi dalam satu
tahun ajaran seorang guru harus menyiapkan sebanyak 60 RPP untuk satu kelas
saja
e.
Lembar Kegiatan Siswa
Bagian pendukung dari RPP yang disusun yang tentunya setiap pertemuan
pasti berbeda, bahkan bisa jadi satu indikator memiliki Lembar Kegiatan Siswa
yang berbeda pula dikarenakan karakter siswa setiap kelas berbeda. Tentu
seorang guru disini harus bisa memahami karakter siswa disetiap kelasnya dan
menyusun lembar kegiatan yang sesuai mendukung RPP dan sesuai dengan karakter
siswa.
f.
Media Pembelajaran/Alat Peraga
Perkembangan IPTEK dan sistem pendidikan menuntuk seorang guru harus
tampil lebih kreatif dan inovatif, memberikan materi tidak hanya dengan ceramah
di dalam kelas, namun seorang guru dituntut menampilkan hal lain dalam
mendukung kegiatan pembelajaran tersebut. Penggunaan media-media pembelajaran
seperti kit dan alat peraga sangatlah diperlukan guna mempermudah pemahaman
siswa. beruntung apabila fasilitas di sekolah memang lengkap, namun dibeberapa
lokasi sekolah, fasilitas pendukung seperti kit dan alat peraga belum tersedia.
Kadang guru sendiri yang harus mengadakan dengan membeli atau membuat alat peraga
sederhana yang mana biasanya merogoh kocek sendiri. Jadi honor guru dipakai
bukan hanya untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari namun juga dipakai untuk
kegiatan pembelajaran dikelas
g.
Soal-soal Evaluasi
Sebagai bahan evaluasi dan melihat perkembangan siswa dalam bidang
akademik, seorang guru harus mampu membuat soal-soal evaluasi berdasarkan
indikator-indikator yang telah disampaikan pada setiap materinya. Soal-soal
evaluasi sendiri terdiri dari, soal pekerjaan rumah, soal ulangan haria, soal
remedial, soal ujian tengah semester dan soal ujian akhir semester. Tentu bukan
perkara mudah dalam membuat soal karena selain melihat indikator, seorang guru
juga harus melihat kemampuan siswa juga aturan komposisi (mudah, sedang, sukar)
dalam membuat soal evaluasi.
h.
Format Penilaian
Bagian pendukung dan arsip hasil kinerja siswa adalah penilaian,
penilaian bukan hanya pada bidang akademik, namun meliputi sikap dan
keterampilan yang semuanya memiliki format tersendiri berdasarkan aturan dari
pemerintah. Seroang guru tentu harus mampu membuat format penilaian baik setiap
pertemuan maupun dalam semester, hal ini guna sebagai bukti manakala ada siswa
atau orang tua yang protes mempertanyakan nilai anaknya yang jelek
2.
Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas
Guru mata pelajaran merupakan seorang guru
yang mengampu satu mata pelajaran. Seorang guru mata pelajaran meskipun hanya
mengajar satu mata pelajaran namun jangan dikira pekerjaannya mudah, guru mata
pelajaran biasanya ditugaskan di beberapa kelas dengan banyak waktu 24 jam pelajaran
setiap minggunya. Bahkan ada juga yang harus mengajar lintas kelas, misalnya
kelas X di sekolah tersebut ada 3 kelas, kelas XI ada 3 kelas, dan kelas XII
ada 3 kelas, untuk pelajaran Matematika di setiap kelasnya ada 4 jam pelajaran
setiap minggu, seorang guru harus mengajar 24 jam pelajaran setiap minggu, maka
dia akan ditempatkan di kelas X dan jam kurangnya akan mengajar di kelas yang
lebih tinggi bisa di kelas XI atau kelas XII. Tentu materi yang disiapkan pun
menjadi lebih banyak.
Guru kelas, khusus untuk para guru yang
mengajar di sekolah dasar, kelihatannya memang enak hanya mengajar di satu
kelas, namun seorang guru kelas biasanya sudah mencakup sebagai wali kelas dan
juga multidisiplin ilmu, artinya seorang guru kelas harus menguasi seluruh mata
pelajaran sesuai kelas yang diampunya.
3.
Wali Kelas
Tugas seorang guru diluar jam mengajar
adalah menjadi seorang wali kelas atau wali murid. Setiap guru yang mendapat
tugas ini akan mengampu satu kelas. Tugasnya mengisi buku laporan penilaian
siswa, memberikan bimbingan dan arahan pada siswa dikelasnya, berkunjung atau
membuat pertemuan dengan orang tua siswa untuk membicarakan bagaimana perkembangan anak-anaknya. Semua yang
berkatian dengan perilaku siswa dikelas tersebut dan masalah-masalahnya pertama
kali akan melibatkan guru wali kelas. Dengan kata lain seorang wali kelas
merupakan orang tua terdekat kedua bagi siswa-siswinya
4.
Pembina Ekstrakulikuler
Seorang guru dituntut harus memiliki kemampuan dalam
membina kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler yang ada disekolah. Kegiatan
ekstrakulikuler biasanya dilaksanakan diluar jam pelajaran tentunya
5.
Petugas Piket
Dibeberapa sekolah petugas piket harian
biasananya masih melibatkan seorang guru. Petugas piket ini yang merekap
kehadiran para siswa dan guru secara harian, menyambut tamu-tamu yang mungkin
datang, memberikan surat izin bagi siswa disaat jam pelajaran, menindak siswa
yang datng terlambat
Pukul 06.30 WIB seorang guru biasanya sudah berangkt ke
sekolah terutama guru-guru piket, bekerja mendidik para siswanya hingga siang
hari bahkan hingga sore hari terutama setelah pemerintah memutuskan untuk full
day school, pukul 16.00 WIB guru tersebut baru bisa pulang. Lalu apakah
pekerjaannya sudah selesai begitu saja? Ternyata tidak, di rumah guru tersebut
harus memeriksa hasil kerja setiap siswa yang belum terselesaikan di sekolah,
memasukkan nilai dalam format penilaian tersebut, mempersiapkan kembali materi
untuk mengajar di hari berikutnya. Bagi guru yang belum berumah tangga mungkin
tidak begitu masalah, namun bagi guru-guru yang sudah berumah tangga, pagi
harus menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, malah tentu harus menyiapkan
untuk makan malam dan mengurus anaknya.
‘pekerjaan seorang guru itu sangatlah mudah bahkan bisa
sambil selfie atau swafoto ketika bekerja, jadi pantas gaji guru kecil.
Benarkah demikian?’ Rasanya orang yang berpikiran seperti ini perlu berpikir
kembali atau mungkin bisa menekuni profesi guru secara langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar